Selasa, 10 Desember 2013

Sejumlah Guru Di Soppeng Tuntut Tunjangan Sertifikasi

SOPPENG ----- Sudah enam bulan pembayaran tunjangan sertifikasi guru di Kab Soppeng masih terkatung katung. Sementara tunjangan tersebut satu satunya harapan para guru tersebut untuk membayar utang utangnya. Guru pun berkali kali melakukan protes lantaran berharap sertifikasi segera dibayarkan. Alasannya, tentu terkait dengan persoalan sejuta kebutuhan.

Ironisnya, PGRI salah satu lembaga yang diharapkan memperjuangkan hak hak bagi guru, tak mampu berbuat banyak. Malah PGRI hampir tertidur pulas oleh derasnya kepentingan. Sehingga para guru yang merasa kecewa terhadap perjuangannya menyampaikan rasa kesalnya ke Dewan.

Komisi III DPRD Soppeng, melalui Ketuanya, Andi Haerani,SKM, merasa prihatin atas apa yang di alami oleh para pendekar pendidikan tersebut. Ia menegaskan agar Dinas Dikmudora berupaya keras untuk memenuhi janjinya menyelesaikan pembayaran tunjangan sertifikasi para guru. Apalagi sudah beberapa bulan tunjangan sertifikasi guru belum cair hingga triwulan pertama 2013. Hal ini diungkapkan di ruang siding paripurna DPRD Soppeng, Senin, 6/5, kemarin.

Sementara Dinas DPPKAD Soppeng, mengaku siap membayarkan tunjangan sertifikasi guru. Hanya saja, kami menunggu pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga,”Tutur dia.
Selain itu, pihak DPRD Soppeng menaruh harapan agar dilakukan pembayaran tunjangan profesi guru. Apalagi standar gaji PNS jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan besarnya kebutuhan. Dilain sisi PNS dituntut tanggungjawab moralnya dalam menjalankan roda birokrasi.

Bahkan disinggung bahwa ibarat sakit atas hasil diagnose, solusinya obat mujarap seperti apa yang mampu mengurangi rasa sakit yang dialami oleh para guru saat ini.

Sekretaris Dinas Dikmudora Soppeng, Dra Hj Fatmawati, mengatakan keterlambatan pembayaran tunjangan, karena masih ada Dapodik (Data Pokok Pendidikan) belum rampung. Bahkan dikatakannya, koordinasi selama ini belum maksimal,”Ujar dia.

Keterlambatan pembayaran tunjangan sertifikasi, terbentuk pula dari kebijakan pimpinan. Jika ada perintah pimpinan, kami siap,”Ketusnya. Selain itu, guru juga harus memegang teguh kerjasama baiknya dan kesatuan. Bagaimana pun juga masih banyak guru belum memenuhi standar kompetensi. Saya harap para guru guru bersabar.

Karena bagaimanapun juga masyarakat sudah mengetahui bahwa guru saat ini telah sejahtera. Fasilitas sudah diberikan oleh pemerintah. Olehnya itu diminta pengertiannya untuk bersabar,”Tegas Fatma. Bayangkan kata dia lagi, ada guru sudah terima sertifikasi, sementara belum ada perubahan kompetensinya, dengan nada rada keras.

Ketua DPRD Soppeng menanggapi pernyataan keras Fatma, mencoba member pemahaman. Guru lebih mending, yang paling meresahkan saat ini, kenapa di Dinas Dikmudora terlalu berani memberi tugas kepada seorang tenaga sukarela menangani data dan keuangan.

Lalu kemudian dana Dikgratis menjadi bermasalah sebagaimana hasil temuan BPK, dengan adanya perbedaan data dalam laporan dikgratis. Hal ini diketahui banyak kalangan terjadi pencucian uang dalam dana pendidikan gratis di Bumi Latemmamala Soppeng. Selain itu, Kaswadi juga menyinggung bahwa di Sulsel, kitalah yang paling miskin diantara beberapa daerah.

“Yang penting disinggung dalam forum ini adalah, bagaimana solusinya membayar tunjangan sertifikasi yang masih terkatung katung hingga sekarang,”Ketusnya. Kemudian saya berharap agar dalam menyikapi persoalan ini, tidak dilandasi dengan kepentingan. Selaku pelayan, kita mesti menampakkan etos kerja yang baik dan tidak berlaku kasar.

Kaswadi pun merefleksi peran dan fungsi Dewan atas nama undang undang. Dewan tidak ada yang bias menghalangi jika ingin memanggil seseorang untuk kepentingan klarifikasi. Bahkan jika kami mengundang berkali kali, lalu tidak datang, Dewan bias memerintahkan untuk dijemput paksa,”Tegas dia.

Sekali lagi, saya tegaskan agar pembayaran tunjangan sertifikasi segera dibayarkan minggu ini. Ketegasan ini dilontarkan Kaswadi, atas keprihatinannya terhadap nasib para pendekar pendidikan ini. Apalagi jika sudah ada desakan kebutuhan,”Kuncinya.
 
sumber : cakrawala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar